Anak Malas dan si Raja Kutu

Disuatu desa terpencil ada seorang anak bernama Andi, andi merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Ia anak yang rajin, penurut dan teladan. Tapi sayang ada hal yang tak mau dipatuhinya yaitu keramas disaat mandi, sudah berulang kali Ibu dan Ayahnya menasehati Andi untuk sering-sering mencuci kepalanya dengan shampoo agar kepalanya  terhindar dari ketombe dan kutu-kutu nakal, tapi Andi tetap kekeh dengan kemauannya tadi. Dan tibalah malam itu dimana ia merasa kesal karena kepalanya sangat terasa gatal. Disaat yang sama Ibunya melintas di depan Kamar Andi  dan Ridho adik kecilnya, dilihatnya kamar mereka berdua yang masih terang benderang Ibu pun menghampiri mereka.
                “Loh, kenapa kak Andi masih belum tidur juga ?” Tanya sang Ibu “sekarang kan udah hampir jam delapan malam kalau belum tidur juga nanti banggun paginya susah loh kak., terus pergi ke sekolahnya telat kalau sudah begitu nanti kena strap oleh gurunya?”.
                “Iya bu, Andi mau segera tidur tetapi kepala Andi rasanya gatal sekali” Ujar Andi sembari menggaruk-garuk kepalanya.
                “Baiklah untuk kali ini Ibu akan garuki kepala kak Andi, tapi untuk lain kali Ibu nggak mau”.
                “Kenapa nggak mau, Bu ?”
                “Karena itu sudah jadi resiko dari apa yang Andi kerjakan selama ini”.
                “Bu, Ridho juga mau donk di garuki kepalanya”
                “Loh, adek juga belum tidur ?. Ayoo kemari, ibu juga akan menggaruki kepala adek Ridho sambil menceritakan dongeng”.
                “Asyiiikkk”. Teriak sih dedek Ridho
Ceritalah Ibu dari kedua anak tersebut.
                Suatu hari ada seorang anak namanya Ilham ia anak yang ceroboh dan agak sedikit malas, Ilham sangat malas apabila disuruh untuk keramas, dengan alasan kalau ia tdak suka rambutnya dibasahi.
                Setiap pagi maupun sore Ibu dan Ayahnya selalu mengingatkan Ilham untuk mencuci rambutnya dengan Shampoo, bukan itu saja Ibunya Ilham pun terus berupaya dengan membelikan Shampo yang wangi stroberi, dan buah lainnya sampai dengan merek Samponya yang bergambar Superhero yang keren-keren agar muncul minat untuk keramas pada hati Ilham tapi Ilham masih kekeh dengan pendiriannya TIDAK MAU KERAMAS.
                Hingga akhirnya Ilham mendapatkan akibatnya, kepala Ilham terasa gatal, gaaaatal sekali sampai-sampai ia merasa lelah karena tanggannya yang selalu menggaruk-garuk di seluruh area kepalanya.
                Dengan rasa gatal yang begitu menyiksa, ilham berinisiatif untuk mengambil sisir guna mencari kutu yang ada dikepalanya, setelah cukup lama akhirnya Ilham menemukan sisir itu didalam lemari rias milik Ibunya. Segeralah Ilham mengambil kertas putih, lalu tanpa aba-aba lagi Ilham menyisirkan rambutnya dengan sisir tersebut dan Tadaaaa..... ketombe dan beberapa kutu yang ukurannya besar berjatuhan dari rambutnya. Ilham sangat terkejut yang lebih terkejut lagi salah satu dari kutu tersebut dapat berbicara.
                “Hei, anak pemalas”. Panggil si Kutu
“Kau bisa bicara ??”Tanya Ilham yang sedikit ketakutan
“Iya, aku bisa bicara!”. Kata si Kutu dengan raut wajah yang sangat kesal.
“ Kenapa kau mengusir kami dari rumah kami”. Tanya si Kutu itu lagi
                “Rumah ??, ini kepalaku tahu. Bukan rumahmu!”. Ujar Ilham sembari memegang kepalanya.
                “Kau bicara apa, kami sudah lama hidup disana, dan tidak ada gangguan selama ini. Kembalikan kami ke atas sana”. Pinta si Kutu
                “Tidak !!” Ilham menolak dengan tegas.
                “Kembalikan kami kesana, sebentar lagi anak dan cucu kami menetas. Kami harus ada disana, kalau tidak mereka akan mencari-cari kami”. Ujar si Kutu itu lagi.
                Dengan ketakutan Ilham segera membuang kutu tersebut dari rumahnya.
                “Pergilah kalian jauh-jauh dan jangan kembali lagi”. Ujar Ilham dengan sangat marah
                Siang itu ilham sangat lelah, lalu ia tertidur di alun-alun yang tidak berada jauh dari rumahnya, disaat Ilham tidur kutu-kutu yang dibuang tadi kembali lagi. Perlahan tapi pasi kutu-kutu itu merayap ke rambut Ilham. Setelah itu Ilham merasakan gatal lagi di kepalanya dan rasa gatalnya teramat sangat gatal sehingga dapat membuat Ilham terbangun dari tidurnya, karena kesal dan lelah itu pula akhirnya Ilham menangis.
                “Ibuu...., hiks !” teriak Ilham sembari berlari ke dapur untuk menemui Ibunya,
                “Ada apa Ilham, kenapa menangis ??” tanya ibu
                “Kepala Ilham bu, rasanya gatal sekali. Tangan Ilham sudah lelah manggaruk-garuk sedari tadi.
                “Nah, itulah akibat dari dirimu yang tidak mau keramas”. Kata Ibu
                “ Jadi, bagaimana ? Apakah Ilham masih tidak mau mencuci rambut dengan Shampoo ??” tanya Ibu dengan tersenyum.
                “Nggak, bu. Ilham sekarang mau mencuci kepala Ilham dengan Shampoo. Ilham nggak mau kalau kepala Ilham menjadi sarang bagi kutu-kutu itu.
                “Bagus, itu baru anak Ibu yang pintar, sekarang Ilham segeralah mandi. Shampoo, sabun, sikat gigi dan pasta giginya sudah ibu letakan di kamar mandi. Setelah itu insya Allah ibu jamin kelapa Ilham tidak akan gatal lagi.
                Mendengar perkataan dari Ibunya tadi Ilham segera bergegas menuju kamar mandi, ia lalu mandi dan mencuci rambutnya dengan Shampoo yang sudah disediakan oleh ibunya.
                Setelah ilham mencuci kepalanya dengan shampoo lama kelamaan kutu yang ada di kepalanya pun pergi meninggalkan kepala Ilham.
                “Baiklah keluarga dan teman-temanku, sebaiknya kita pergi dari kepala orang ini. Kepala orang ini tidak seperti dulu yang  bau, kotor dan berketombe, sekarang rambutnya begitu wangi dan itu sangat mengganggu kita. “. Ujar Kutu yang paling besar.
                “Tapi kita mau pinda ke mana raja kutu ?” tanya seekor kutu yang ukuranny agak sedikit kecil dari raja Kutu
                “Kita akan pindah ke kepala seseorang yang jarang mengurus kepalanya, disana pasti banyak ketombe dan kita bisa bertelur dengan sangat banyak di tempat itu.” Kata si Raja Kutu.
                “Horee !!, Ayo kita Pindah!! “ teriak semua kutu-kutu itu dari atas kepala Ilham.
                Saat itu juga semua kutu berimigran dari kepala ilham ke kepala orang lain yang sangat jorok dan malas untuk keramas.
               
Belum selesai dongeng yang Ibu ceritakan, dengan lugunya Rido bertanya kepada Ibunya tersayang
                “Bu,  Apakah raja kutu itu sekarang ada di kepalanya kak Andi, ya ??”
                “Hmmm....” Lama sang ibu menjawab pertanyaan Rido. “Mungkin juga, dek. Masalahnya itu karena Kak Andi nggak mau keramaaaaas”. jawab Ibu sembari melirik anak sulungnya yang sedari tadi hanya diam.
                “Kenapa, Andi. Kok diam ?”. tanya Ibu
                “Bu, setelah kutu-kutu itu bagaimana keadaan kepala Ilham ?”.
                “Oh, begini akhir dari dongengnya”. Kata si ibu lalu melanjutkan cerita dongeng tersebut
                Setelah Ilham sering mencuci rambutnya, ilham tidak pernah lagi merasa gatal seperti sebelumnya, ia menyesal kenapa tak dari dulu  ia turuti apa kata Ayah dan Ibunya. Andai Ilham menuruti nasehat orang tuanya lebih awal mungkin kepala Ilham tidak akan menjadi luka akibat bekas garukan dari tangannya sendiri.
                “Tamaaat.....! gimana menurut kak Andi dan dedek Rido. Mau nggak kepalanya seperti Ilham ??”
                “Tidak mau !” Jawab adek Rido
                “Dedek, akan rajin mencuci rambut bu, supaya tidak ada kutu di kepala adeeek” tungkas adek Rido sembari mengelus-ngelus kepalanya.
                “Pintar sekali , itu baru namanya anak Ibu dan Ayah”.
                “Hmm, kalau kak Andi gimana ??” tanya Rido
                “Sudah tentu kakak nggak mau jadi Ilham, Andi janji bu, Andi akan lebih sering mengkeramas kepala Andi”.
                “Hebat!, anak Ibu udah pintar semua. Kalau begitu tidurlah malam ini Ibu yang akan menggaruk-garuk kepala kak Andi dan dek Rido”.
                “Terima kasih, bu. Kakak dan adek sayang Ibu”. Ujar mereka bersamaan.
               
                Keesokan paginya, Andi mulai melaksanakan janjinya untuk sering mencuci rambutnya. Ia takut hal yang terjadi pada Ilham tokoh dari dongeng (Ilham dan Raja Kutu)  akan terjadi padanya. Dan Andi pun takut jikalau ia tidak berubah juga Ibunya tidak akan membantunya seperti semalam tadi, karena apa ??, karena kata Ibu itu karna resiko yang harus dihadapi dari apa yang kita kerjakan.
               


Tamat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROGRAM KONSELING KARIR

KONSELING KARIR DI SEKOLAH DAN DI MASYARAKAT